We use cookies
When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Your cookies settings
Strictly cookie settingsAlways Active
22. Sambutan Derita
Seumur hidup Vivi tak pernah sekalipun membayangkan jika kelak dirinya akan tinggal di rumah keluarga mantan kekasihnya itu. Akan tetapi, rupanya Tuhan mengguncangkan dunia Vivi. Menguatkan mentalnya dengan berbagai ujian. Silih berganti, datang satu usai satu. Semua dilaluinya. Kini saatnya ia kembali menguatkan dirinya atas penyambutan keluarga baru, Keluarga Rajasa. Setelah mengucapkan salam, sepasang suami istri itu mencium tangan pemilik rumah besar ini. Tidak disangka, ternyata sambutan keluarga ini terhadap kehadiran Vivi biasa saja. Tidak ada yang mengorek luka lama, kecuali.. “Ma, Pa. Ngapain wanita pelakor itu masuk ke dalam rumah kita?” Indira baru saja turun dari tangganya, hendak keluar untuk mengunjungi rumah Paula, seketika bertanya dengan suara lantangnya. Baik Ridho mau
- Writer
- chap_listContents
- likeADD
