Jay akhirnya menganggukkan kepalanya, dia bukanlah orang yang kejam membiarkan orang yang telah mendukung penuh kariernya dalam keadaan terpuruk, sisi kemanusiaannya tentu tergerak. "Hmmm...baiklah gue bakal nemenin lo disini, tapi lo harus janji satu hal, setelah ini lo balik ke hidup lo yang normal seperti biasa, untuk kebohongan yang udah lo sampaikan ke bokap lo, tar gue bantu ngejelasin ke bokap lo keadaan yang sebenarnya. Sekarang udah larut, sebaiknya lo tidur, gue mo nonton dulu...” ucap Jay kemudian dia merogoh ponselnya dan mengirimi pesan kepada sang manager dan body guardnya untuk stanby di hotel. Jay berjalan meraih remote televisi yang ada di hotel itu, lalu kembali duduk di sofa. "Kak Jay--, hari ini Nissa cukup shock, boleh Nissa tidur dengan nyenyak malam ini?” Jay m

