Dan tanpa terasa alarm berbunyi menunjukkan bahwa hari sudah subuh dan saatnya mereka bergegas untuk melanjutkan aktivitas padatnya. Dengan rasa malas Jay membuka mata dan menikmati wajah sopir pribadinya di pagi itu. Dia tersenyum bahagia menatap wajah polos dengan kecantikan terpancar alami bak Dewi. "Pagiii tuan Putri…” sebuah kecupan hangat di dahi Kanaya membangunkannya pagi itu. Bukannya bergegas bangun dirinya malah memeluk Jay yang tengah menatap nya " Pagiii Kaaaaakkk..." jawab Kanaya dengan suara serak dan lirih. "Yuk, Sayang kita mandi dulu. Tar telat.. Sutradara gue kali ini killer jadi kaga bisa telat-telat..." bisik Jay di pelukan Kanaya. Kanaya membelalakkan matanya sejenak dan menyadari sikapnya yang berlebihan. Lalu dirinya terbangun dan hendak turun dari ranjang

