Tangannya tanpa sadar menyentuh hidung mancung milik Kanaya. Wajahnya mendekat ke wajah sang sopir, semakin dekat tanpa sadar. Dan bibirnya mendarat ke bibir merah merona milik wanita yang menjadi musuh bebuyutannya. Otaknya sedang tidak normal, antara pengaruh alkohol dan malam yang semakin merangkak menyapa sang fajar. Matanya terpejam ketika menyentuh bibir lembut milik wanita cantik yang tak pernah di pandangnya dengan benar. Getar-getar indah menjalari hatinya yang dingin dang kosong. Sentuhan lembut itu menghangatkan hatinya dan membuatnya semakin terhanyut terbawa suasana di dukung oleh keheningan malam dan suhu kamar yang memaksa untuk membalas pelukan wanita di hadapannya. Sejenak dia melepaskan ciumannya dan memanjakan matanya, menikmati pemandangan indah dari dekat. Kecant

