bc

The Vampire Boss and His Secretary

book_age18+
486
FOLLOW
4.6K
READ
age gap
drama
tragedy
comedy
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Ketika manusia dapat hidup berdampingan dengan para vampir dan manusia serigala, terkadang cinta bisa tumbuh di antara mereka. Biarpun cinta itu salah.

Leah, sekretaris seorang vampir terkaya di dunia yang memiliki banyak perusahaan besar. Ketika ia memutuskan untuk resign, bosnya, Simon enggan melepaskan Leah. Sementara itu Leah telah memiliki pria yang ia suka.

Bagaimana asmara terlarang manusia dan vampir yang mendapat larangan pemerintah itu dapat bertahan.

Foto: https://www.pexels.com/@nadezhda-diskant-4165924

Edit: Canva

chap-preview
Free preview
Perempuan Bernama Leah
Perempuan Bernama Leah Harusnya hari ini ia mengenakan kemeja warna putih gading, rok sepan warna abu-abu, dan mengikat rambutnya tinggi-tinggi seperti ekor kuda. Namun, setelan yang sudah disiapkan sejak hari Minggu kemarin tak jadi dikenakan. Ia mengenakan kemeja warna putih yang dilapisi blazer hitam dan rok sepan berwarna senada. Rambut dibiarkan tergerai dan berdandan sewajarnya. Nanti riasan itu akan dibenahi lagi jika tiba di tempat kerja. Pagi itu, ketika ia baru membuka mata, berita kematian tetangganya datang mendadak. Seorang pria tua yang tinggal bersama anak dan menantunya di lantai satu. Kamar nomor 001 yang terletak paling ujung. Baru kemarin pria tua tersebut terlihat berjalan-jalan dengan cucunya di taman, tetapi pagi ini sudah dikabarkan meninggal. Setelah mengunci pintu dan memastikan kompor mati, ia bergegas menuju aula tempat berkabung. Tak lupa sesekali menyapa tetangga dan sedikit berbasa-basi. Arloji yang melingkari pergelangan tangan masih menunjukkan pukul tujuh kurang, ia harus buru-buru jika tidak ingin melewatkan roti hangat di toko langganan dan kereta. “Ah, Tuan Bernard! Duduklah sebentar di sini,” ujar menantu sang pria itu, tak lupa menepuk kursi di sampingnya untuk sang tamu yang baru saja datang. Dua pria tersebut saling berpelukan sebentar. “Oh, Alan yang malang, aku tak menyangka ia meninggal sangat mendadak,” ujar Tuan Bernard. Ia seorang pria muda berkulit agak pucat dan bibir agak kemerahan, berambut cokelat terang dan mengenakan setelan kemeja desainer mahal. “Iya, Tuan. Ayah mertua saya masih sehat-sehat saja kemarin, tapi pagi ini ketika saya bangunkan untuk diajak sarapan, ia sudah tidak bangun lagi. Lelap dalam tidur abadinya.” Kedua pria yang kelihatannya memiliki jarak umur jauh itu tampak mencolok di antara pelayat lain. Putra menantu sang jenazah, sudah di penghujung angka lima, kepala nyaris gundul, keriput di setiap lipatan wajah, dan jangan lupakan ubannya. Sedangkan pria yang dipanggil Bernard, kelihatan begitu muda. Sekali lihat saja orang-orang akan mengira ia masih berusia dua puluhan. Tuan Bernard menepuk punggung lawan bicaranya, membagikan sedikit kenyamanan dan penghiburan sebelum melanjutkan kalimatnya, “Dulu aku ingat sekali ketika ia masih kecil. Ia anak yang luar biasa, membantu orang tuanya yang miskin berjualan koran dan terkadang kusuruh Ia membersihkan halaman belakangku. Ia tumbuh dengan cepat, jadi pria yang baik, ayah yang baik, dan kakek yang baik. Ia akan mendapatkan tempat yang baik pula, aku yakin itu.” “Terima kasih Tuan Bernard.” Tak ada yang aneh dari ucapan Tuan Bernard. Ia memang telah banyak menyaksikan anak-anak yang dulu ia ajak bermain satu per satu meninggalkan dunia. Sebuah hal yang tidak mungkin jika seorang manusia biasa berusia begitu panjang. Namun, lain ceritanya jika darah vampir mengalir pada darah mereka. Seperti Tuan Bernard, salah satu dari pria setengah vampire-setengah manusia yang hidup berbaur dalam lingkungan manusia biasa. Keberadaan mereka bukan hal yang biasa, tetapi di satu sisi eksistensi mereka memang ada dan diakui dunia. Hidup selayaknya warga negara baik yang memiliki identitas dan taat membayar pajak. Bersama dengan vampir dan separuh vampir, hidup pula manusia serigala yang populasinya tidak begitu banyak. Mereka dapat hidup, beraktivitas, dan berbaur dengan kehidupan manusia dengan bebas. Maka tak heran jika bintang iklan produk kecantikan dibintangi para vampir-setengah vampir yang kecantikannya tak lekang oleh waktu. Sebuah pembodohan publik. Termasuk juga dengan para manusia serigala yang mengambil banyak porsi sebagai polisi. Tim pengedus yang hebat dan juga ancaman hebat bagi mereka yang ingin main-main dengan hutan. Para pembabat dan pemburu ilegal akan ditemukan tergantung di hutan berhari-hari sebelum diturunkan untuk mendapatkan interogasi. Ya, setidaknya itulah yang ia tonton di televisi. “Oh, Nona Webster, saya tidak menyangka bertemu Anda di sini.” Tuan Bernard beralih dari tempat duduknya. Banyak pelayat yang datang memberikan bela sungkawa sehingga pria itu buru-buru memberikan tempatnya untuk orang lain. “Selamat pagi Tuan Bart.” “Ah, kau bisa memanggilku Bernard, seperti orang-orang yang lain.” “Alasan yang sama agar saya dipanggil Leah.” Leah mengenali Bernard Bart sebagai salah satu kenalan bosnya. Pria itu sering kali muncul di acara amal dan bakti sosial. Biarpun sering kelihatan mengenakan setelan jas mahal, ia sebenarnya lebih nyaman mengenakan kaus dan celana pendek berbahan katun murah di rumah. Menjadi pebisnis menuntutnya tampil sempurna di mana pun, itulah yang membuatnya sering terlihat mengenakan pakaian desainer jika berada di luar rumah. Tuan Bernard tertawa sejenak sebelum menepuk pundak Leah lembut. “Ah, kau memang pintar sekali membuat orang tertawa.” Leah tersenyum tipis. Sebenarnya Bernard Bart sendiri yang mudah tertawa dalam situasi apa pun. Tipe-tipe orang yang ceria. “Saya baru tahu Anda kenal dengan tetangga saya.” Leah melanjutkan basa-basinya. “Ya, dia memang salah satu anak yang dulu bekerja di tokoku. Maka dari itu aku terkejut sekali saat mendengar dia meninggal.” “Wah, ada punya koneksi informasi yang cukup cepat, ya.” Tuan Bernard tertawa lagi. “Priscila Liu salah satu anakku.” Leah mengangguk-angguk paham ketika Tuan Bernard menyebutkan nama pemilik apartemen. Seorang wanita keturunan Tiongkok yang menjadi pengurus apartemen selama sepuluh tahun ke belakang. Siapa sangka jika wanita pendiam itu salah satu anak angkat Berbard Bart. Dunia benar-benar sangat sempit, terutama jika menyangkut para vampir-setengah vampir. “Ah, pemilik apartemen.” “Ha-ha, dia anak perempuan yang baik walaupun tak pernah berkunjung ke rumah ayahnya. Omong-omong, apa Tuan Simon tidak ada agenda penting hari ini? Sehingga Nona Leah bisa melayat?” Pertanyaan Tuan Bernard yang membawa nama bosnya, sedikit menurunkan mendung di kepala Leah. Bosnya tidak akan semurah hati itu membiarkannya libur atau terlambat. “Anda kenal betul Tuan Simon. Saya akan harus sampai di kediamannya pukul delapan sehingga saya terpaksa melewatkan sesi sarapan. Masih ada setengah jam lagi sampai kereta berangkat. Jadi saya juga agak buru-buru,” jawab Leah seadanya. “Oh, maafkan kalau aku menyita sedikit waktumu, Nona. Berangkatlah sekarang sebelum bosmu itu mengamuk.” Lagi-lagi Tuan Bernard mendaratkan tepukan di bahu Leah. Kali ini tak hanya di bahu, tetapi juga lengannya. Beruntungnya, itu tepukan final sebelum ia melambai dan bergabung dengan pelayat yang lain. Leah tidak ingin buang-buang waktu. Ia bergegas pergi meninggalkan aula tempat berkabung. Kereta berangkat pukul setengah delapan, butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di pemberhentian stasiun berikutnya, tetapi hanya butuh lima menit agar sampai di kediaman sang bos. Ia terburu-buru bukan karena khawatir akan terlambat kerja. Ia lebih khawatir kalau melewatkan sarapan hangatnya di toko roti. Roti yang masih hangat dari oven, kulit luarnya yang yang renyah, tetapi bagian dalamnya lembut dan kenyal. Roti dengan harga terjangkau untuk ukuran roti beradonan biang yang katanya sudah berusia ratusan tahun. Ah, sebenarnya toko roti itu pun tidak terlalu ramai karena tidak terlalu lama berdiri. Namun, faktor sepi itulah yang membuatnya betah di sana. Karena ia bisa berduaan dengan sang pemilik bakery sekaligus satu-satunya orang yang bekerja di sana. End of [Perempuan Bernama Leah] Next chapter [Pria yang Hidup Cukup Lama]

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Married With My Childhood Friend

read
44.0K
bc

Wedding Organizer

read
47.0K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
220.4K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
16.3K
bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
285.7K
bc

Fake Marriage

read
8.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook