Sore itu, sang ayah beranjak untuk keluar dari ruangan Delon. “Selesaikan semuanya malam ini. Karena besok semua keluarga sudah harus fokus pada pernikahan Owen.” Tegas sang ayah lalu dia melangkah keluar di dampingi oleh dua orang asisten pribadinya. ”Baik, Pa.” Delon kembali duduk di balik meja kebesarannya dan mulai menandatangani tumpukan kertas yang ada di meja kerjanya, semua terlarut dalam kerjaan, begitupun Jamal yang sibuk menyeleksi mana yang sudah final data dan siap untuk di tanda tangani sang tuan. Suasana ruangan kantor itu hening, hanya terdengar suara ketikan tangan lincah Jamal. Sampai tiba-tiba dering ponsel Delon berbunyi dan ternyata itu dari Iptu Bagas. “Halo, pak Bagas…” “Apa?! Benarkah? Baiklah! Saya akan segera kesana.” Tegas Delon langsung menghentikan semua

