Bab 32 – Mata Karina Terbuka

1054 Words

Pagi itu rumah tampak seperti biasanya, tapi Aruna merasakan sesuatu berbeda. Ia berdiri di dapur, menyiapkan sarapan dengan langkah yang lebih mantap. Tidak ada getar tangan, tidak ada keraguan seperti dulu. Hatinya lebih kuat, pikirannya lebih tajam. Karina masuk dengan senyum tipis, membawa berkas-berkas dari kantor. Ia tersenyum kepada Aruna, tapi kali ini senyum itu terasa berbeda—seolah penasaran, bukan sombong. “Pagi, Mbak,” sapa Karina ringan. Aruna menoleh, membalas anggukan singkat. Ia tidak ingin memulai percakapan panjang. Namun, di balik tatapan singkat itu, Karina menangkap sesuatu. Ada kilatan berbeda di mata Aruna. Tidak takut, tidak ragu—ada keteguhan yang sebelumnya tidak pernah ia lihat. Karina menatapnya lebih lama dari biasanya, mencoba mencari celah kelemahan sepe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD