Chap 52

2126 Words

Gisna memijit kepalanya yang berdenyut. Semalam ia kembali susah tidur. Bahkan meskipun mencoba untuk tidur kembali selepas subuh, rasanya sangat sulit. Dan sekarang pekerjaannya menumpuk. Ia memang sudah tidak mengalami morning sickness lagi. Tapi tetap saja ada kalanya ia memuntahkan makanannya jika rasa mual tiba-tiba menyerangnya. Sebagai gantinya ia selalu menyimpan permen mint di hampir seluruh tempat yang bisa dijangkaunya. Meta mengajaknya makan siang. Gisna menurut saja. Ia sangat ingin makan bakso pedas. Mereka berjalan ke kantin kantor. Namun entah memang perasaannya saja, atau memang saat ini orang-orang sedang menatap ke arahnya. Gisna melirik ke arah Meta. Meta balik menatapnya dengan bingung. Saat Gisna mengantri di konter bakso, akhirnya ia mengetahui alasannya. "Masa i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD