Gisna membuka mata, entah untuk ke berapa kalinya. Tapi kali ini yang dilihatnya sedikit berbeda dengan terakhir kali ia membuka mata. Langit-langit berwarna putih dan terang. Tak ada lagi gorden berwarna toska seperti yang tadi dilihatnya pertama kali. "Sayang, kamu sudah bangun?" Tanya sebuah suara. Gisna menggerakkan kepalanya dan melihat mertuanya berdiri di sisi kanan tempat tidurnya. "Amma?" Tanyanya heran. "Iya, Sayang. Ini Amma. Bagaimana keadaanmu saat ini? Kamu masih pusing? Lemas?" "Sedikit, Amma." Jawabnya lemah. "Dimana Meta?" "Tadi dia pamit kembali ke kantor. Nanti sore katanya dia kemari lagi. Ibumu sudah Amma hubungi, sedang dalam perjalanan." Lanjut Nyonya Karin lagi tanpa Gisna tanya. "Kenapa kamu gak bilang sama Amma, kalau kamu itu mabuk parah?" Tegur mertuanya i