Gisna tiba-tiba merindukan ibunya. Gisna meminta Meta mengantarkannya ke rumah ibunya, dan dengan senang hati sahabatnya itu menurutinya. Gisna mengirim pesan pada Lucas kalau dirinya akan menginap di rumah ibunya. Dan Lucas mengatakan kalau dia akan menyusulnya nanti. Meta memandang sahabatnya dengan tatapan pilu. "Na?" "Dia wanita yang cerdas, Ta. Dia tahu apa yang dia lakukan. Dan dia jelas sedang memancingku. Aku hanya mengatakan apa yang harus kukatakan. Bukan apa yang mau dia dengar." "Na..?" Gisna menoleh dan tersenyum. "Kamu gak usah sedih kayak gitu." Gisna meraih uluran tangan sahabatnya yang sedang mengusap pelan lengannya. "Semuanya akan baik-baik aja. Sejak awal aku udah tau konsekuensinya. Semua yang tadi kamu dengar keluar dari mulutku itu adalah apa yang aku pikirkan.