BAB 37

1319 Words

"Mama beneran ngomong sama Dian, bahwa Liam mau ngelamar besok," ucap Liam, permasalahan ini cukup serius yang akan ia bahas. Masalahnya ia belum mempersiapkan apa-apa untuk melamar kekasihnya itu. "Iya," ucap mama, yang masih sibuk membereskan makanan yang tersaji di meja. "Kok mama mutusin sendiri, seharusnya Liam dulu yang ngomong sama Dian," ucap Liam. "Emang kenapa, kalau mama duluan, bukannya sama aja," Ucap mama, melirik Liam dan ia lalu duduk di sofa. "Ya, Liam kan pacarnya, seharusnya aku yang ngelamar duluan, bukan mama," "Kalau nunggu kamu itu kelamaan. kamu kerja lah, sibuk lah, lagi di Dubai lah. Kayak mama enggak tahu kamu aja. Ya, mumpung ada cewek yang cantik, suka sama kamu, dan kamu juga sayang sama dia. Ya, anaknya diikat, agar enggak lari-lari," "Ya, tapi enggak g

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD