Karina terbangun saat sinar matahari mulai menyelinap dari balik gorden jendela apartemen hotel tempat mereka menginap. Matahari yang menghangatkan ruangan perlahan-lahan membangunkannya dari tidur lelap. Matanya terbuka dengan lembut, dan pandangannya langsung tertuju pada Edwin yang duduk di kursi, tidak jauh dari tempat tidur. Edwin sedang fokus melihat layar handphonenya dengan tatapan serius, tubuhnya masih bertelanjang d**a karena kemejanya dia pakaikan ke Karina semalam. Menyadari Karina telah terbangun, Edwin mengangkat kepalanya dan tersenyum hangat. "Selamat pagi," sapanya dengan suara lembut yang penuh kehangatan. Karina mengucek-ucek matanya, masih merasa sedikit mengantuk. "Selamat pagi, Win. Sudah jam berapa?" tanyanya, suaranya terdengar sedikit serak. "Jam tujuh," jawab