Teror.

2225 Words

"Bunda, ayo berangkat." Teriakan dari Gibran yang berlari dengan tas yang sudah bertengger di punggungnya membuat Alisya dan Gerald menoleh, menatap ke arah putranya dengan senyuman tipis. "Ayo, Gibran sama ayah dulu ya, bunda beresin dulu." Kata Alisya yang tentu saja mendapat anggukan dari Gibran. "Ada PR?" Tanya Gerald yang langsung saja di jawabi gelengan oleh Gibran. "Sebelum di jelasin sama Bu guru udah Gibran baca dan kerjakan semua, jadi nanti kalau ada yang salah tinggal benerin sama nyari kesalahan Gibran ada di mana." Jawab Gibran yang langsung saja membuat Gerald melongo mendengarnya, ini pertama kalinya dirinya bertanya perihal sekolah Gibran, karena biasanya semua hal tentang putranya itu akan ia serahkan pada Citra maupun guru pembimbing Gibran, jadi Gerald cukup mendapat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD