Langit hitam kembali datang. Mengurung kesunyian dengan sendu. Aurora berada di sana. Di ujung balkon kamar dengan tangan yang mengerat di pagarnya. Aurora tidak berniat ingin bunuh diri lagi. Dia sudah sangat lelah dengan percobaannya yang selalu galal. Aurora hanya sedikit ingin menikmati suasana malam di tempat asing, di Mansion milik Darren ini dengan ketenangan. Angin mengajak rambutnya untuk menari. Meliuk-liuk lincah ke sembarang arah hingga membuat rambutnya kusut dan sedikit mengembang. Mata bening Aurora tertuju ke arah depan, memandang pemandangan hitam pekat di sana dengan tatapan kosong. Pikiran Aurora masih berkecamuk karena sebuah cerita yang tadi siang berhasil Pretty dongengkan ke arah telinganya. Terdengar seperti karangan fiktif belaka yang tidak akan pernah menja