Dia tahu batasan. Sebagai seorang pria dewasa, tentu Adam pernah merasakan nafsu yang kadang-kadang tidak melihat waktu dan kondisi. Namun, dibalik itu ia pun sadar bahwa nafsu hanya akan menjerumuskan dirinya saja. Adam berusaha menahan syahwat dengan beranggapan bahwa Naswa adalah mahram. Anggapan yang seperti itu sangat manjur baginya sembari ia berjuang.
Jika berbicara mengenai perjuangan, sangat lucu sekali. Adam tidak mengira kalau pertemuan mereka yang hanya beberapa bulan saja justru berhujung pada ikatan pernikahan. Seakan ia memperjuangkan sesuatu dan harus dibalas dengan buah manis.
Ini aneh baginya. Karena Adam sama sekali tidak berpikir untuk menikah dengan wanita yang hanya ia kenal beberapa bulan terakhir. Tapi setelah mengetahui karakter dan kondisinya, Adam pikir kalau N
