Wajah Teguh pucat pasi, mulutnya nyaris menganga. “A- apa … apa maksudmu?” tanya Teguh terbata seakan suaranya tercekat. “Anakmu sudah mati dan kau yang telah membunuhnya,” ucap Renata mengulang apa yang dikatakan sebelumnya. “Yogi yang kau sebut punya ikatan batin denganmu, dia adalah anak angkat. Aku sengaja mengadopsinya untuk mempermainkanmu,” imbuhnya. Dada Teguh tampak naik turun, ia bernapas lewat mulut yang terbuka, menganga tak percaya dengan semua yang Renata katakan. Pantas saja ia merasa Yogi tidak mirip dengannya. Renata tak mengubah ekspresi wajahnya. Masih begitu dingin menatap Teguh yang menunjukkan keterkejutan yang berlebihan. “Jika saja saat itu kau tak menyebut nama Yogi, mungkin aku sudah tak peduli lagi padamu. Tapi … berhubung kau berniat memanfaatkan anakku

