“Apa yang kau pikirkan?” Saga menatap Renata dari posisinya. Saat ini Renata tengah berdiri di balkon kamar menikmati angin malam yang dingin. “Laura,” jawab Renata. Sudah berlalu beberapa hari sejak Laura tiada dan Renata masih memikirkannya. Saga mengalihkan pandangan, mengikuti arah pandang Renata pada langit malam yang dihiasi indahnya bulan sabit. Ia pun teringat saat ia membaca surat yang Laura berikan, membacanya bersama Nino sehari setelah Laura dimakamkan. ‘Seperti yang kusampaikan kemarin, aku sangat menyukaimu, Kak Saga. Tapi, sejak aku bertemu Kak Rena, aku sadar, mungkin rasa sukaku sebenarnya hanya kagum karena, aku justru merasa senang saat Kak Rena mengatakan bahwa kalian adalah pasangan. Sejak saat itu, aku ship kalian, hehehe. Oh, ya, jika bisa, tolong carikan K

