28. Perhatian Kecil

1511 Words

“Aku suka melihat wajah marahnya, dan aku ingin dia segera marah.” ─Isa─ *** “Aku ingin membunuhmu!” teriak Ayana. Isa sampai harus menarik pinggang Ayana untuk menghentikan aksi brutalnya, sekalipun harus mendapat cakaran di wajah. “Aku nggak bisa biarkan dia memegang Anta-ku!” Anta segera mengeluarkan wanita itu, mengatakan beberapa patah kata, lalu menutup pintu kamar hotel. Tinggallah mereka bertiga di dalam kamar. Setelah pintu tertutup, dan wanita itu tidak terlihat lagi, barulah Isa melepaskan pinggang Ayana. Menstabilkan pernapasannya, lalu Ayana merapikan rambut merahnya yang berantakan. Dia kemudian melihat Anta diam saja di sana sambil sedikit menunduk, tidak berani menatapnya. Suasana pun canggung. Isa ingin pergi meninggalkan kamar karena dua kekasih itu harus menyele

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD