“Aku akan membunuh wanita yang berani menyentuh Anta-ku!”
─Ayana─
***
“Sekarang mimpi saya hanya Bayu.”
***
Ayana terbangun karena cahaya mentari pagi yang menerobos dari celah gorden jendela. Ketika matanya belum terbuka sepenuhnya, dia merasa tubuhnya sangat lelah dan di bagian bawahnya terasa nyeri.
Anta tersadar ketika mendengar ringisan dari gadis tak berpakaian yang dipeluknya. Dia terbangun dan bertanya, “Di mana yang sakit?”
Ayana langsung melancarkan serangan ke lengan Anta, memukulinya berulang kali. “Semuanya sakit!” teriak Ayana. “Tadi malam kan sudah kubilang berhenti, tapi kamu nggak dengerin aku! Lihat!”
Anta pasrah dipukuli oleh Ayana. Dia hanya mengamati semua jejak tanda cinta di tubuh gadis itu dengan mata puas. Semangatnya pun bangkit di pagi hari begini. Malah
