Pintu rumah kecil dikuncinya sama Sara, tidak peduli Edwin memanggil dan mengetuk pintu berulang kali. Dia butuh menenangkan diri sejenak untuk meredam emosinya sekaligus mulai bersiap-siap.
“Sara, buka pintunya Sayang ... aku mohon. Kita bicara baik-baik ya, masalah berita itu akan aku urus, Sayang,” ucap Edwin dibalik pintu.
Sara hanya menatap sinis ke arah daun pintu dan tidak menggubris permintaan suaminya, yang ada dia sendiri yang akan capek hati meladeninya.
Edwin meraup wajahnya dengan gusar, lalu memeriksa ponselnya kembali. Permasalahan yang tadi pagi saja belum selesai sekarang bertambah lagi dengan berita di media yang baru saja diketahuinya.
“Sialan! Siapa yang berani bikin berita yang tidak benar ini!” sentak Edwin usai melihat portal berita viralnya tersebut, dan panta
