Awalnya hanya kecupan biasa, tetapi bagi Edwin yang terperangah dapat kecupan manis untuk pertama kali dari Sara justru memperdalam kecupan itu menjadi ciuman yang hangat, dan semakin panas membangkitkan gairah di antara mereka berdua. Entah bagaimana ceritanya mereka berdua sudah berada di dalam kamar Sara, pakaian yang melekat telah terjatuh berceceran di atas lantai, suara erangan desahan saling bersahutan memenuhi isi kamar. Edwin membawa Sara kembali melayang ke udara menikmati indahnya surga dunia dalam keadaan tersadar, tanpa ada obat laknat. “I love you, Sayangku ... akkh.” Pria itu melenguh panjang seirama dengan pelepasan yang Sara rasakan juga, semburan benih milik Edwin menghangatkan rahim gadis itu tanpa ada yang sisa. Edwin mengecup hangat kembali pipi Sara, begitu bahagia