Siapa sangka Edwin bersimpuh di hadapan papanya sendiri, Hana dibuat terhenyak, lantas dia pun beringsut dengan maksud ingin mendekati suaminya, akan tetapi Amy mencegahnya.
“Mah.” Hana menatap Amy.
Amy menggelengkan kepala, tidak setuju jika anaknya mendekati Edwin untuk saat ini. “Sabar,” kata Amy agak sedikit berbisik.
Hana menarik napas kecewa, kakinya terpaksa memundurkan langkahnya, sementara Firdaus menatap dalam pada putranya tersebut. Untuk pertama kalinya melihat anaknya mau merendahkan diri, tapi pria tua itu tidak mau sampai terkecohkan.
“Aku sangat menyesal Pah, aku minta maaf. Tolong jangan paksa aku untuk menceraikan Sara, mau bagaimanapun aku akan tetap bertanggungjawab pada Sara,” ucap Edwin dengan tatapan memohonnya.
Firdaus menyunggingkan senyum miringnya seraya lir
