Mobil yang ditumpangi Sara serta anak-anaknya sudah memasuki wilayah Sentul-Bogor, pikir Sara mereka akan dibawa ke hotel keluarganya setelah melihat wilayah tersebut, tetapi pada kenyataan mobilnya melewati hotelnya begitu saja, lalu memasuki komplek yang semakin banyak bangunan rumah mewah.
“I-ini bukannya jalan menuju—“ Sara menegaskan pandangannya kembali ke luar jendela mobil, walau sudah lima tahun tidak tinggal di sana tetapi ingatan akan jalannya masih melekat di kepalanya.
“Jangan bilang ini mau ke man—“ Jantung Sara mulai berdebar-debar, pandangan tetap tidak lepas dengan arah jalan, lalu tak lama mobilnya berbelok arah, dugaannya meleset. “Hufh, syukurlah,” gumam Sara sembari mengelus dadanya sembari menormalkan degup jantung, akan tetapi tetap ini akan dia pertanyakan pada da
