Bima menggandeng tangan Arafah saat mereka berjalan pelan di dalam rumah yang menyimpan ribuan kenangan untuknya. Setiap sudut adalah bagian dari kehidupan Bima yang dulu, sebelum dirinya menjadi seorang tentara. Sebelum dia mengenal medan perang dan kehidupan keras yang membentuknya seperti sekarang. Arafah bisa melihat bagaimana sorot mata suaminya melembut setiap kali mereka melewati sesuatu yang membangkitkan memorinya. Di salah satu sudut ruang keluarga, ada rak besar berisi foto-foto lama. Di sana, Bima berhenti. Tangannya masih menggenggam erat tangan Arafah, tapi matanya kini terpaku pada deretan bingkai yang berjajar rapi. Arafah ikut memperhatikan. Di dalam bingkai-bingkai kaca itu, ada berbagai potret kecil Bima di masa lalu. Bima kecil yang tersenyum tanpa gigi saat digendon