Elin masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat suaminya sedang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan membelakanginya. Elin naik ke atas tempat tidur, dia tahu suaminya sedang tidak baik-baik saja. “Mas ....” Elin menyentuh bahu suaminya, karena dia mendengar isakan tangis suaminya. Rendra tidak menjawab apa-apa, dia menarik tangan Elin dan menciumnya. Rendra semakin terisak, dia tidak bisa menahan tangisnya. Hatinya sakit, dan sesak sekali dadanya. Rendra merasa gagal menjadi seorang suami, karena dia terlalu tunduk dengan bundanya, yang membuat dirinya menyakiti Elin. Bagaiamana tidak menyakiti? Dia harus menuruti keinginan bundanya untuk menikah lagi dengan wanita lain hanya karena Elin belum bisa memberikan keturunan. “Lin, maafkan aku. Aku belum bisa menjadi suami yang baik unt