“Jadi, kemarin itu kamu sungguh dilamar oleh dua pria sekaligus?” tanya Bian sambil terkekeh. Nina juga tertawa sejenak mengingat kekonyolan tersebut. “Ya, pertama kamu dan kedua Adit. Dia juga dadakan banget. Dia tiba-tiba datang ke rumah aja udah berhasil bikin aku kaget, apalagi sampai ngajak nikah … aku syok banget,” jelas Nina. Kali ini mereka sudah mengobrol lebih santai, bicaranya tidak se-serius tadi. Apalagi sudah jelas kalau Nina memutuskan menerima lamaran Bian. Ya, mereka akan menikah. Sekalipun pembicaraan belum sampai ke tahap kapan pernikahan akan dilangsungkan, tapi intinya mereka sudah sepakat akan menikah. “Aku bilang sama Adit kalau aku minta waktu buat memikirkan jawaban atas lamaran dadakan yang dia lakukan. Padahal sebenarnya aku nggak serius mau memikirkan apalag