Sambil menyetir dengan tenang, Biru sesekali menoleh pada Jingga yang duduk di samping kursi kemudi. “Kamu bilang mau cerita,” ucap Biru kemudian. Jingga tentu paham maksud Biru. Sebelumnya Jingga memang telah berjanji akan menceritakan sesuatu kalau kakeknya sudah membubuhkan tanda tangan pada surat perjanjian yang semalaman suntuk hingga pagi mereka persiapkan di vila. Padahal mereka seharusnya istirahat atau tidur terlebih keesokan harinya mau pulang, tapi tadi malam mata mereka sangat ON saat mempersiapkan surat kontrak tersebut. Mereka bahkan tidak kepikiran untuk tidur. Bagi Jingga dengan Biru, tidak ada yang lebih penting daripada ini. Makanya mereka sangat berusaha maksimal agar harapan mereka bisa terwujud. Pagi menjelang siang seperti sekarang alih-alih tidur, mereka malah me