Keesokan harinya…. Jingga sudah janjian dengan Tante Natasha untuk bertemu dan tempat yang dipilih adalah sebuah kafe yang letaknya tidak terlalu jauh dengan kantor Aluna. “Gimana kalau saya nunggu di mobil aja?” tawar Biru yang saat ini sedang mengemudikan mobilnya. “Enggak, Mas Biru ke kantor duluan aja. Jangan nungguin aku.” Sebelum Biru menjawab, Jingga kembali berbicara, “Mas Biru nunggu di kantor aja. Toh jarak antara kafe sama kantor cuma lima menitan.” “Oke.” “Aku memang mau ngasih tahu Tante Nata soal hubungan kita, yang sekaligus menjadi alasan aku menolak perjodohan dengan Bian, tapi ada prosesnya. Jangan tiba-tiba begini karena Tante Nata pasti kaget.” Biru mengangguk-angguk. “Saya paham,” jawabnya. “Kalau ada apa-apa kamu jangan sungkan hubungi saya.” “Itu pasti, Mas.