Clara tengah bersiap menuju ruang tunggu di mana perwakilan dari PT Ladya Cantika sudah menunggunya. Di belakangnya sudah ada Anggi yang sedang mengikuti langkah atasannya, sambil membawa map yang berisikan kontrak kerja. Saat sedang membuka pintu ruang tunggu, ponsel Clara berdering. Nama Barack terpampang di sana. Mata Clara mengernyit, ada apa lagi? Mereka baru saja bertemu beberapa jam yang lalu dan kini Barack sudah menghubunginya. Apakah kakaknya akan membahas soal makan siang? Atau parahnya pembatalan makan siang? Mau apa pun itu, akan Clara bahas nanti kalau perkara kerjasama sudah terjalin. Clara membuka pintu, di sana sudah ada dua orang perwakilan dari pihak Ladya Cantika. Dengan sopan Clara menjabat tangan mereka, dan berbincang-bincang sejenak. Saat sedang berbincang-binca

