Tidur Wina tidak nyenyak. Beberapa kali mengganti posisi yang nyaman tetapi hasilnya nihil. Tetap saja tidak nyenyak. Ini diakibatkan oleh tamu bulanannya. Wina sedang PMS dan ia sama sekali tidak memakai pembalut, membuat tidurnya gelisah, takut darahnya tembus di bed cover. Wina bangun dari rebahannya, ia menggaruk rambut penuh frustasi. Apa yang akan dirinya lakukan? Ini sudah larut malam. Tidak mungkin juga jika dirinya keluar dari apartemen, untuk mencari satu pembalut. Jika harus meminta tolong pada Satria, jelas lelaki itu tidak akan mau. Apa kata wanita nanti? Tidak ada pilihan lagi, Wina beranjak keluar dari kamarnya. Ia berdiri di depan pintu kamar Satria dengan tangan kiri yang memegangi pantatnya karena sudah bocor sedikit. Sebelum mengetuk pintu dan mendapat sem