Bangun dari tidurnya, benda pertama yang Satria cari adalah sebuah ponsel. Ia meraih ponselnya yang tergeletak di nakas lalu menelfon nomor seseorang yang sudah ia suruh untuk mengintai Wina. “Bagaimana keadaanya?” Tanyanya pada seseorang diseberang sana. “Semalam dia menemui kekasihnya dan memberitahu bahwa dirinya akan menikah.” Satria jelas tahu siapa yang dimaksud kekasihnya, pasti Yudha. Dan, apa? Menikah? Akan segera menikah? Sejak kapan Wina merencanakan hal itu? Setahunya, Wina kabur dari rumah karena untuk menghindari pernikahan. Satria kembali mendengarkan laporan dari orang suruhannya. Menyimpan dulu rasa bingungnya. “Dia harus menikah karena orangtuanya tidak mampu membayar hutang, Boss. Sekarang wanita itu sedang membereskan barang-barang Papanya bersama Ibunya, kar