113

1828 Words

POV Zain "Aku tidak punya istri!" "Maas ...." Perempuan di sampingku menggeleng tak percaya. Tangannya bergerak menyusut air mata. Namun, bulir bening itu kembali berjatuhan dari matanya. Istriku terlihat sangat sedih. Ingin aku memeluknya, mengatakan bahwa aku baik-baik saja, namun meredam keinginan itu. Aku sudah bertahan sejauh ini, sengaja tak melawan pada serangan malam itu dan memilih pura-pura tak sadarkan diri demi melindungi Cinta juga bayinya. Aku tidak ingin aku di sini dan membahayakan keselamatannya juga anak-anak. Aku masih ingat jelas yang dikatakan lelaki itu, bahwa ia tidak akan membiarkanku lepas sebelum anaknya terbangun dari koma. Nyawa dibayar dengan nyawa. Apa jadinya jika aku terus di sini dan orang itu tahu jika istriku tengah mengandung? Hanya dengan membayang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD