"Neni!" Panggilku sambil berjalan cepat ke arahnya. Ia tersentak kaget, matanya membulat memandangku. "Nen." Lirihku begitu tiba di hadapannya. Masih tak habis pikir bertemu dia di sini. "Cin-ta! Kupikir kamu hilang. Ya Allah, Cin, aku gak nyangka bertemu kamu di sini. Tinggal di mana, kamu? Aku sangat cemas, bertanya-tanya pada orang apa ada yang melihatmu sama dua anak kecil di sekitar pasar tapi gak ada yang tau!" Ia mengulurkan kantung plastik sedikit mengembung ke orang yang berdiri di sampingku lalu melambai pada seorang perempuan muda yang langsung mendekat. Neni kemudian mendekatiku dan memelukku dengan gemas. Digesernya kursi kemudian dengan isyarat tangan menyuruhku duduk. "Ke mana saja kamu selama ini, Cin? Aku mencarimu ke mana-mana." Diraihnya tanganku, diperhatikannya wa