44. Dingin, Tak Tersentuh

2048 Words

“Isteri Anda sedang hamil, Pak. Untuk itu, harap perhatikan makan dan jam istirahatnya. Trimester pertama tentu masih rentan.” Adhitya menarik napas dalam, menghelanya sambil menyusutkan matanya yang berair. Perkataan dokter itu sekitar satu jam lalu bagaikan bom yang meledakkan hari bahagia Adhitya beberapa minggu belakangan ini. Adhitya masih menjaga istrinya yang terbaring di kasur ruang rawat. Luna belum terjaga karena tadinya, dia sempat pingsan saat di café. Adhitya pun terburu membawa ke rumah sakit. Berpikir mungkin istrinya itu pusing karena terlalu banyak mengkonsumsi seafood. “Sayang ...,” panggil Adhitya seraya mengusap pelipis Luna. Adhitya masih menguatkan hati, takut berekspresi salah jika nantinya dia menyampaikan kabar kehamilan pada istrinya ini. Luna mengandung ben

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD