47. Demo

2520 Words

“... Siapapun yang menyakitimu, aku akan membalasnya.” Aska tersenyum dan meletakkan makanan lain di dekat Winny. Melihat pasangan yang bermesraan di depannya, membuat Cessa merasa seperti memakan duri tajam. Dia tidak nafsu makan. Dia tidak bisa menunggu lagi. Anak dalam kandungan Winny harus mati hari ini. “Kakak Ipar, aku punya sesuatu untuk Kakak.” “Oh, ya? Apa itu?” “Hadiah untuk kehamilan Kakak Ipar. Tapi itu ada di kamarku, di atas.” Winny punya firasat buruk, tapi Aska tampak santai saja, malah dia menyuruh istrinya untuk mengikuti adiknya. “Aku tidak ingin jauh dari suamiku. Maaf, tapi ini bawaan anak.” Apapun hadiah Cessa, Winny tidak menginginkannya sama sekali. Cessa baru akan berkilah, tapi sudah disela lebih dulu oleh Kakek. “Kami juga sudah menyiapkan hadiah untuk s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD