"Terima kasih banyak, Sayang!" Yudha mengecup lembut puncak kepala sang isteri, nampak Andhara menitikkan air mata.
Andhara sudah pindah ke bangsal rawat inap, ia sudah berganti pakaian dan dibersihkan tubuhnya, Yudha sendiri yang melakukan semua itu. Ia tidak mengizinkan seorang pun membantunya tadi, sementara Angga masih di ruang perinatologi, masih dalam observasi Dokter Riski.
"Sama-sama, Mas. Terima kasih juga sudah mempercayai aku," Andhara menyusut air matanya, rasanya ia benar-benar bahagia hari ini.
"Istirahat lah, kamu pasti lelah kan?" Yudha tersenyum, ia menggenggam erat tangan sang isteri, matanya begitu teduh menatap manik mata Andhara yang masih berurai air mata itu.
"Jangan kemana-mana ya? Temenin aku, Mas."
Yudha tersenyum dan mengangguk pelan, memangnya Yudha mau kem
