“Apa? Jadi wanita itu kemari, Bu?” tampak Susan begitu gusar, wajahnya langsung memerah. “Bukan dia, teman suruhan dia, San. Dia minta tolong sama temennya buat datang kemari, orangnya sopan kok dan nggak macam-macam juga,” ralat Tini menegaskan. Susan menghela nafas panjang, ia menyesap teh hangat dalam cangkirnya, di meja makan ini Susan hanya duduk berdua dengan sang ibu. Cecilia sudah terlelap di dalam kamarnya, begitu pula dengan Bi Ijah. Susan sudah pulang dari rumah sakit sejak pukul tujuh malam tadi, gantian Andhara yang berjaga di rumah sakit. Sementara Tini, sesuai kesepakatan hanya fokus pada Cecilia yang sedang begitu syok mengetahui bahwa Yudha tengah terbaring koma di rumah sakit. “Susan nggak ridho kalau Cecilia harus datang ke tahanan menjengguk dia, Bu!” gumannya lirih