CHAPTER 92

1600 Words

Andhara dengan bersunggut-sunggut memasukkan dua potong baju ke tasnya, segala perlengkapan pribadinya juga turut ia masukkan ke dalam. Agaknya nanti malam ia akan aman dari serangan Yudha bukan? Masa iya dia mau macam-macam di rumah ibunya sendiri, kecuali kalau Andhara sudah jadi isterinya, tentu ia tidak bisa mengelak bukan? Andhara tersenyum, jadi isteri laki-laki itu? Ahh ... Sudah benar-benar siapkah dia? Ia menghela nafas sejenak, kemudian menutup Tote bag berisi baju dan perkerjaannya itu dan melangkah keluar kamar. Ia tersenyum lebar ketika mendapati Yudha masih patuh dan setia menantinya di dalam mobil. Andhara tidak mengizinkan dia turun karena takut Yudha kembali berulah, tubuhnya masih pegal sana-sini dan jangan lupa, bagian sensitifnya masih terasa pedih. "Nggak ada yang k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD