Sikap Sinis Farid

1350 Words

Malam itu, suasana ruang makan di rumah Farid terasa hangat dan tenang. Lampu gantung di atas meja makan memancarkan cahaya keemasan yang lembut, memantul di atas meja kayu yang sudah rapi dengan hidangan sederhana — nasi hangat, sayur asem, dan ayam goreng kesukaan Farid. Farid duduk sambil menyendok nasi ke piringnya. Sementara Gia duduk di seberangnya, hanya menatap piring kosong di depannya tanpa niat untuk mengambil makanan. Farid melirik putrinya yang tampak melamun. “Kamu nggak makan, Nak?” tanyanya heran, meletakkan sendoknya. Gia tersentak kecil, tersenyum pelan. “Enggak, Yah. Tadi aku udah makan,” jawabnya lembut. Farid mengernyit. “Udah makan? Makan di mana?” Gia menjawab santai, “Tadi aku makan sama Mas Zio.” Sendok di tangan Farid hampir terjatuh. “Hah? Kamu makan sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD