Reza dan Rani pulang ke rumah keluarga Wijaya pada sore hari. Rafa sudah menelepon Rani dan merengek meminta mereka untuk segera pulang, padahal Reza berencana menginap satu malam lagi di hotel. Tapi, dia harus mengalah dengan Rafa. Lagi pula Rani juga tak akan setuju jika malam ini mereka membiarkan Rafa tidur sendiri lagi di rumah orang tua Reza. “Papa. Mama.” Rafa berteriak menyambut kedatangan kedua orang tuanya. Dia langsung berlari dan memeluk Rani yang baru turun dari mobil. “Hai, Sayang.” Rani tersenyum sambil membalas pelukan Rafa. “Mama sama Papa dali mana? Kenapa balu pulang?” tanya Rafa, mendongakkan kepala menatap Rani. “Maaf ya, Sayang. Urusan Mama sama Papa baru selesai tadi,” kata Rani, memberikan alasan. “Hai, jagoan Papa,” sapa Reza, mendekati Rani dan Rafa. “