Rani tersenyum memperhatikan Reza dan Rafa di kejauhan. Hari ini adalah hari Minggu. Reza libur bekerja dan sejak pagi dia sudah dirusuhi oleh Rafa yang ingin bermain dengannya selama seharian penuh. Reza yang berencana akan bangun siang terpaksa membuka mata ketika Rafa masuk ke dalam kamarnya dan Rani. Rafa naik ke atas tempat tidur dan mengguncang tubuh Reza dengan kencang. Teriakan Rafa yang memintanya untuk segera bangun dan bermain bersama membuat Reza mengurungkan niat untuk kembali tidur. “Papa banguun ....” Rafa berteriak di telinga Reza untuk yang ke sekian kalinya. “Iya. Iya. Papa bangun sekarang,” ucap Reza dengan suara serak. Reza mengucek mata dengan kedua tangannya. Dia kemudian memfokuskan pandangan untuk menatap Rafa yang sedang duduk di atas tempat tidur di sebela