Rani dan Rafa telah rapi dan bersiap pergi ke rumah keluarga Wijaya. Rani sudah menelepon Raya dan memberi tahu kalau ia dan Rafa akan datang berkunjung ke sana. Raya begitu senang dan antusias mendengarnya. “Kita beli kue dulu untuk Opa dan Oma, ya, Nak,” kata Rani, berjalan menuruni tangga sambil menggandeng tangan Rafa di sebelahnya. “Iya, Ma,” sahut Rafa, menganggukkan kepala, setuju. “Kalian mau pergi ke mana?” suara Reza tiba-tiba terdengar menyapa gendang telinga Rani. Rani dan Rafa dengan kompak menoleh. Mereka melihat Reza berdiri di antara ruang tamu dan ruang keluarga dengan sorot mata ingin tahu. “Papa,” teriak Rafa, melepaskan genggaman tangan Rani. Dia menuruni dua anak tangga terakhir, lalu berlari ke arah Reza. Reza menyambut kedatangan Rafa dan langsung mengang