Reza memasuki ruang rawat Rafa. Dia terkejut ketika mendengar suara tawa Rafa dan yang lebih mengejutkan adalah Rafa tertawa bersama seorang laki-laki yang tidak dikenal oleh Reza. Reza membeku di tengah ruangan. Pemandangan di hadapannya ini sungguh tak terduga olehnya. Rafa tampak asyik bermain bersama Bagas di atas ranjang pasien. Rafa dan Bagas menoleh ketika mendengar suara pintu dibuka. “Papa,” panggil Rafa, tersenyum menatap Reza. Bagas segera berdiri begiu menyadari kehadiran Reza. “Selamat siang, Pak,” sapa Bagas dengan formal. “Siang. Kamu siapa?” tanya Reza, berjalan mendekat ke arah ranjang pasien. Reza memperhatikan penampilan Bagas yang siang hari ini mengenakan kaos berwarna biru navy dan celana jeans biru gelap. Dia merasa familiar dengan wajah Bagas. “Saya Bagas,