65. Malam Yang Indah.

1340 Words

Makan dengan terus terusan menatap wajah jelita di depannya membuat Abijar merasa kan hal yang luar biasa. Apalagi kedua bibir manis yang baru saja ia cicipi hingga terlihat lebih besar dari sebelumnya. "Ada apa sih Bi?" tanya Rindu, merasa tidak nyaman dengan tatapan intens itu. "Aku senang, karena sebentar lagi kamu bakal jadi milik aku." jawab Abijar seraya mengunyah makan siangnya. "Bi, boleh aku tanya sesuatu?" "Apa?" "Tujuan kamu nikahi aku itu apa?" Rindu hanya merasa kalau Abijar ini sikapnya berubah. Ia tiba tiba buas saat menciumnya, atau tiba tiba cemburu berlebihan dan berakhir dengan menyentuh dirinya. Rindu takut, kalau laki laki itu menikahinya hanya karena nafsu saja. Lalu apa kabar dengan pernikahan mereka yang tidak hanya sebentar. Apakah kalau nafsu laki laki itu h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD