bc

Istri Bayaran CEO Tampan

book_age18+
2.1K
FOLLOW
14.3K
READ
dark
contract marriage
HE
badboy
boss
heir/heiress
bxg
mystery
loser
office/work place
cheating
wild
like
intro-logo
Blurb

Brak!

Hempasan foto yang di depan meja Hansel Locanno—pria yang menjabat CEO di perusahaan keluarganya, menatap pada ayahnya yang menatap tajam pada dirinya. Mata Hansel menatap pada foto yang dilemparkan oleh ayahnya tadi. Semua foto itu berisi tentang dirinya, yang bersama dengan para wanita yang selama ini dikencani oleh dirinya.

“Kamu lihat berita di ponselmu sekarang! Saya tidak pernah mengajarkan padamu untuk mencoreng nama baik Locanno. Kau tahu, di sana para wanita itu mengatakan kalau mereka itu hamil anakmu dan dipaksa digugurkan olehmu. Sungguh memalukan!” ucapan penuh kemarahan dan rasa frustasi itu diucapkan oleh ayah Hansel sambil menahan tangannya untuk tidak memukul putranya sekarang.

“Sekarang solusinya hanya satu! Cari wanita yang mau kau nikahi dan pura-puralah bahagia di depan media untuk mengembalikan nama baik Locanno. Saya tidak menerima penolakan! Menikah Hansel, tidak peduli wanita itu dari kalangan biasa, kaya raya, atau blangsatan sekalipun. Yang penting nama baik keluarga kembali pulih!” ucap ayah Hansel, dan keluar dari dalam ruangan Hansel.

***

Berawal dari keinginann ayah Hansel untuk menyuruh Hansel menikah, mengembalikan nama baik keluarga. Hansel membawa Amelia Yohara—sekretarisnya dalam sebuah pernikahan palsu menutupi skandalnya. Ketika gadis itu terdesak membutuhkan uang sangat banyak.

“Hanya pura-pura bahagia Amel, setelah satu tahun kita bercerai dan ingat. Jangan sampai hamil. Aku tidak mau memiliki anak!”

Tetapi siapa sangka, ternyata selama ini Amel jatuh hati pada atasannya sendiri.

chap-preview
Free preview
01. Nama Baik Locanno
Langkah kaki Jefian Locanno—pria paruh baya yang masih tampak tampan dan gagah diusianya yang sudah setengah abad. Memasuki perusahaan yang sudah diserahkan oleh dirinya pada sang putra untuk diurus. Dan menjadi penerusnya, hari ini dia harus datang ke sini dengan wajah keras dan menahan rasa kesal yang ada di dalam dirinya, karena apa yang dilakukan oleh putranya, mampu membuat emosi dan rasa marahnya muncul dengan tensi yang tinggi. Jefian membuka pintu ruangan Hansel, matanya tertuju pada Hansel yang sedang fokus dalam mengerjakan pekerjaannya. Langkah kaki Jefian melebar. Lalu- -Brak! Semua foto yang dibawa oleh dirinya dihempaskan di atas meja kerja Hansel. Kini Hansel menatap pada ayahnya dengan tatapan tidak mengerti, kenapa ayahnya datang ke perusahaan dengan wajah penuh kemarahan. “Pa, Papa ada perlu apa?” pertanyaan yang diberikan oleh Hansel telah salah. “Anak sialan! Kau lihat semua foto yang ada di atas mejamu itu! Baru kau bertanya apa tujuanku ke sini. Kau memang dari dulu selalu saja membuat masalah yang membuat kepalaku sakit!” ucap Jefian mengeluh. Hansel mengambil semua foto yang dihempaskan oleh ayahnya di atas meja kerjanya. Matanya terkejut, semua foto itu adalah fotonya dengan wanita-wanita yang selama ini dikencani oleh dirinya. Bagaimana ayahnya mendapatkan semua foto ini? “Pa … ini- -Kalau kau bertanya bagaimana saya mendapatkan semua itu. Lebih baik kau bertanya pada dirimu sendiri Hansel! Kau buka ponselmu dan lihat berita yang beredar. Wanita-wanita sialan itu mengaku kalau kau menghamili mereka setelahnya menyuruh mereka menggugurkan kandungan mereka. Kau telah mencoreng nama Locanno!” Hansel dengan cepat membuka ponselnya. Benar. Semua orang menyerang dirinya sekarang. Bukan hanya dirinya yang diserang. Tapi nama baik Locanno juga menjadi korban di sini. Sialan! Wanita murahan itu ternyata mencari masalah dengan dirinya. Mereka semua tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa sekarang. “Jangan lihat terus berita memuakkan itu. Solusinya sekarang kau cari wanita untuk dinikahi! Saya tidak peduli wanita itu dari kalangan biasa saja, kaya raya, atau tidak jelas sekalipun. Asalkan kau bisa menngatur wanita itu untuk bersikap baik di depan para media.” Hansel terkejut dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya. Menikah? Yang benar saja. Dia mau menikah dengan siapa? Selama ini Hansel tidak pernah memikirkan yang namanya pernikahan. Dia hanya memikirkan pekerjaan dan bersenang-senang dengan wanita yang dikencani oleh dirinya. “Pa! Menikah? Yang benar saja! Hansel tidak bisa.” Tolak Hansel, tidak bisa menikah dengan wanita sembarangan. “Kau mau menolak setelah membuat ulah seperti ini Hansel? Yang benar saja! Tidak bisa kau menolak begitu saja. Kau memang harus menikah. Cari wanita yang mau menikah denganmu. Satu minggu lagi. Bawa wanita itu ke rumah dan bertemu dengan kami. Nama baik Locanno harus pulih.” Jefian keluar dari dalam ruangan Hansel. Tidak mau mendengarkann penolakan dari putranya itu lagi. Hansel mengacak rambutnya. Kemana dia mendapatkan istri dalam waktu seminggu? Sudah gila! Semua wanita itu bermain gila. Membuat dia dalam masalah yang besar sekarang. Padahal Hansel sangat tidak mau menikah. Sampai kapanpun dia tidak ada niatan untuk menikah. Menikah hanya menyusahkan saja. Langkah kaki Hansel membuka pintu ruangannya, dia akan meminta Amel untuk membuatkan secangkir kopi untuk dirinya. Setelah dua kali mencoba menelepon sekretarisnya itu. Namun tidak diangkat. Hansel yang akan berbicara langsung bungkam ketika mendengar Amel berbicara di telepon yang dia yakini itu adiknya. “Ya Tuhan, Ndra! Duit tiga ratus tiga puluh juta? Itu pendonornya beneran minta segitu? Bukan tiga puluh tiga juta? Kakak mau mendapatkan uang darimana” Rasa putus asa terdengar dari Amel yang membelakangi Hansel, dan kalau melihat lekuk tubuh Amel—lumayan juga. Wanita itu ternyata sangat seksi sekali. Hansel menyeringai dengan pemikiran yang ada di dalam otaknya sekarang. Tentang pernikahan dan Amel kesusahan uang. “Kakak nggak punya uang sebanyak itu. Kakak tidak tahu mau cari pinjaman kemana. Uang sebanyak itu tidak akan mudah didapatkan dalam waktu dua jam saja Ndra,” ucap Amel yang tampak risau mencari uang sebanya tiga ratus tiga puluh juta. “Kakak bakalan usahakan. Kamu tetap temani Bapak dan Ibu ya. Jangan tinggalkan mereka,” ucap Amel mematikan sambunngan telepon, dan memijit kepalanya. Yang terasa sangat sakit sekali membayangkan mencari uang tiga ratus tiga puluh juta. Mau cari dimana? Gajinya di sini memang lumayan. Tapi tidak akan cukup. Tabungannya juga baru sekitar lima puluh juta. Selama ini dijadikan untuk biaya berobat Bapak. “Amel!” Panggilan itu membuat Amel berjengit dan membalikkan tubuhnya. “Pak Hansel, maaf. Saya tidak mengangkat panggilan telepon tadi. Saya sedang menelepon adik saya.” Amel menunduk dan takut pada atasannya yang tampan ini dan sering menjadi pembicaraan seluruh karyawan di sini. Hansel menyeringai. “Tidak masalah Amel. Saya tidak akan memarahi kamu. Mau makan malam dengan saya?” “Huh?” Amel terkejut, dengan tawaran yang diberikan oleh bosnya. Makan malam bersama? Selama dia bekerja di sini tidak ada yang namanya makan malam bersama. Yang ada dia mengatur kencan bosnya dengan para wanita di luaran sana. Kemudian bosnya akan menikmati malam yang panas. “Ya. Makan malam dengan saya. Saya ada sesuatu yang mau bicarakan dengan kamu, untuk demi kebaikan kamu juga. Juga kebaikan saya tentunya. Kau tidak akan menyesal makan malam dengan saya.” Ucap Hansel kembali, masih berwajah datar namun ketampanan pria itu bertambah berkali lipat. “Saya makan malam dengan Pak Hansel? Maaf, Pak Hansel mau cari teman kencan lagi. Saya akan mencarinya mulai siang ini. Pak Hansel, mau kencan dengan model atau penyanyi pendatang baru?” tanya Amel, berpikiran tawaran yang diberikan oleh bosnya memang untuk mencarikan pria itu teman kencan. “Tidak. Saya mau ajak makan malam. Jangan menolak Amel, saya sedang ingin membicarakan sesuatu yang serius dengan kamu. Jam tujuh malam. Di Hotel Emeres!” ucap Hansel masuk ke dalam ruangannya. Amel masih terkejut, namun Hansel kembali keluar. “Amel, tolong buatkan saya kopi!” ucap Hansel langsung diangguki oleh Amel. Amel sedang memikirkan sekarang. Apakah nanti malam dia bisa berbicara dengan bosnya, meminta uang pada bosnya. Sebanyak tiga ratus tiiga puluh juta. Hanya Pak Hansel yang dipikirkan olehnya sekarang, yang bisa meminjamkan dirinya uang. Menolong dirinya dalam kesulitan seperti sekarang. Amel harus bisa meminjam uang pada Hansel! Jangan malu Amel. Demi Bapak!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CINTA ARJUNA

read
12.0K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.2K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.3K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.4K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.1K
bc

Ayah Sahabatku

read
20.3K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
21.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook