Hana masih menyantap cemilan di piringnya sambil membaca buku tentang hukum. Ricardo asik memperhatikan wajahnya, dia cantik juga, benar kata Alika ini wanita sulit ditaklukan hatinya kalau tidak dengan cara lembut, jangan sampai aku jadi bahan tinjunya, batin Ricardo dalam hati. "Aku tahu, aku memang cantik sampai mata kau ingin meloncat keluar." Hana bersuara lirih, Ricardo salah tingkah jadinya. Tiba sebuah ponsel nya bergetar di saku celananya. Melihat layar ponsel Kepentingan calling... "Fuucck!" umpat Ricardo, membuat Hana kembali mengerut kening. "Apa?" Hana kembali bersuara. Ricardo berdiri dan menyalahkan ponselnya. Sedikit menjauh dari tempat duduknya, di angkat panggilan itu. Siapa kalau bukan Philip yang menelepon. "Halo, ada apa? Kamu bisa tidak, sekali tidak menggangg

