63. Perang Dingin

2075 Words

Suasana di rumah Amber begitu ceria. Celoteh dua bocah menggemaskan itu menggema hingga keluar rumah. Suara tawa dan jerit bahagia terdengar nyaring. Alex dan Ana, lagi-lagi, mendapat begitu banyak hadiah. Ruang tengah penuh dengan kardus dan plastik. Ada setumpuk baju dari merek ternama, peralatan sekolah, hingga mainan-mainan. Kali ini, semua itu datang dari sang oma. Diana duduk di antara kedua cucunya. Dia begitu antusias membantu mereka membuka hadiah. Tawanya sesekali terdengar di antara suara riang Alex dan Ana. Amber melihat keseruan itu dari dapur. Bibirnya sesekali ikut tersenyum lebar saat melihat bagaimana Alex dan Ana mencoba baju-baju atau mainan. Dia merasa tidak berhak mengganggu sang oma yang hendak membangun ikatan dengan cucu-cucunya. Elena berdiri di sampingnya. Mata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD