Edwin turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untuk Elena. Tidak lupa, pria itu mengulurkan tangan untuk berjaga-jaga mengingat Elena kali ini memakai rok panjang. “Hati-hati,” ucapnya saat Elena turun dari mobil. Bibir Edwin berkedut menahan senyum. Dia merasa sangat bahagia. Bagaimana tidak? Akhirnya, untuk pertama kali, dia bisa mengajak Elena keluar. Wanita yang selama ini selalu menolak kehadiran dan segala kebaikannya, kini berjalan di sisinya. Tidak hanya berjalan bersama, Elena juga tidak menolak saat Edwin menggandeng tangannya. Dengan satu tangan menggandeng Elena dan satu tangan memegang ponsel, Edwin kembali mengecek pendaftarannya. Dia takut terlambat datang. Rasanya, dia sudah tidak sabar ingin melihat langsung bagaimana wujud buah hatinya yang masih berada di dalam ka