12. Tangis Sedih dan Bahagia

1880 Words

“Mama sepertinya sedang bahagia,” bisik Ana pada kakaknya. Matanya yang hitam terus menatap sang mama yang sedang bercerita dengan Juan sambil sesekali tertawa. Ana dan Alex berjalan sedikit di belakang mamanya dengan Elena. Ana yang paling kecil berada di tengah. Mereka sedang berada di bandara. Malam ini, Juan akan kembali ke Banjarmasin. “Hmm.” Alex mengangguk cepat. Kedua mata ambernya juga terus mengawasi mamanya. “Sejak pulang dari kantor, mama mudah tersenyum. Tidak seperti kemarin. Senyum mama seperti terpaksa.” “Kau juga menyadarinya, Kak?” Ana sontak menoleh. Matanya sedikit melebar karena terkejut. “Tentu saja,” jawab Alex penuh percaya diri. Matanya memancarkan sinar dan wajahnya dibuat setenang mungkin seperti pria dewasa yang sedang menasihati adiknya. Elena melirik ting

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD