Jouvan melangkahkan kakinya masuk ke sebuah rumah yang memiliki kenangan bagi dirinya bersama mendiang sang istri. Rumah dengan bangunan megah ini tetap terasa sederhana karena memang Aurel dulu yang menata interior rumah ini. “Eh ada den Jouvan. Silakan masuk, den” sapa mbok Sumi. Asisten rumah tangga yang sejak dulu tetap setia bekerja di keluarga ini. Ia masih ingat Aurel bercerita waktu kecil mbok Sumi sering menemaninya tidur saat kedua orang tuanya harus ke luar kota untuk urusan pekerjaan. “Mbok, apa kabar? Papi ada?” “Si mbok gini-gini aja, den. Bapak ada di ruang kerjanya. Silakan bisa cari di sana” “Saya permisi dulu ya mbok, mau ketemu papi” “Oh iya , den Jouvan mau di buatkan minum apa?” “Kopi saja mbok” Saat Jouvan sudah berada di depan ruang kerja papi mertuany

